28 research outputs found

    PENERAPAN PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY TERHADAP HASIL BELAJAR CALON GURU IPA PADA MATA KULIAH INTERAKSI ANTARA FAKTOR-FAKTOR FISIK

    Get PDF
    The study aims to know the influence of guided inquiry toward learning outcomes of science teacher candidate. The effort is to maximize the lecturing process in actively involving science teacher candidate. The research is included as a pre-experimental with using One Group Posttest Design. The research subjects are 30 students of Science Education Study Program semester IV for academic year 2014-2015 who take lecturing subject of interaction between physical factors. The study had been conducted into two stages. They are preparation and implementation stages. The result of study shows that leaning base-guided inquiry gives positive influence toward learning outcomes of science teacher candidate. The result obtained is in good category. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran berbasis Guided Inquiry terhadap hasil belajar calon guru IPA. Upaya ini untuk memaksimalkan proses perkuliahan yang melibatkan calon guru secara aktif. Penelitian ini termasuk penelitian pre-experimental dengan One Group Posttest Design. Subjek penelitian adalah 30 mahasiswa program studi pendidikan IPA semester IV 2014-2015 yang mengambil mata kuliah Interaksi Antara Faktor-Faktor Fisik (IAFF). Penelitian dilakukan dengan dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahan penerapan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pembelajaran berbasis guided inquiry berpengaruh positif terhadap hasil belajar calon guru IPA. Hasil belajar mahasiswa calon guru IPA yang diperoleh berada pada kategori baik. Kata Kunci: interaksi antara faktor-faktor fisik, hasil belajar, pembelajaran guided inquir

    Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Di Kelas VII A

    Get PDF
    Penelitian ini berdasarkan penilaian harian kalor dan perpindahannya. Tujuan penelitian meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VII A SMPS Tunas Agro Subur Kencana dengan model pembelajaran Problem Based Learnig (PBL). Model pembelajaran PBL memiliki 5 tahap yaitu orientasi masalah, organisasi belajar, penyelidikan individual / kelompok, pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah, analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah. Media pembelajaran yang digunakan E-modul dan Canva for Edu. Metode penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan sebanyak dua siklus. Materi yang diajarkan yaitu Pengaruh Kalor terhadap Perubahan Suhu dan Wujud. Subjek penelitian 10 orang. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta didik 36,3 % dan 78 %.Kata Kunci: Problem Based learning, Metode, Hasil belaja

    Pengaruh Penggunaan Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Kolaborasi Mahasiswa Pendidikan IPA

    Get PDF
    This report aims to review the influence of the use of learning model learning project based on skill collaboration education students science education UNM. The research is praeksperimen research. A design study used is one- shot case study. Subjects research is a student science education that doing lecture motion and change. Research instruments used to measure skill collaboration students is the instrument non the tests which consisted of rubric and the survey. Analysis of data done through descriptive statistics and statistics inferential. Analysis deskriktif statistics show that increased skill collaboration students when dibelajarkan use the model project is based learning about 18 of 29 students able to reach the score over the level of 1. While to test inferential shows that is the kind of classroom learning project based on skill collaboration Key Words: PjBL, Skill Colobaration, Science Educatio

    Analysis the Syntax of Humanistic-Algoritmic-Heuristic Science Learning Model

    Get PDF
    Abstract This paper explained in detail the syntax of the Humanistic-Algorithmic-Heuristic Science Learning Model. It was obtained through research and development. In this model, there were seven syntaxes that science teachers ought to do in teaching science in the classroom. The seven syntaxes were: (1) describing the objectives of science learning humanistically, (2) generating the leaners' learning motivation humanistically; (3) leading the learners to understand the science contents in humanicstic-algorithmic-heuristic; (4) giving guidances to the learners to master the science contents humanistically by thinking algorithmic-heuristic, (5) grouping the learners based on their temporary understanding humanistically, (6) evaluating the leaners' final understanding humanistically, and (7) giving a task to the leaners in humanistic-algorithmic-heuristic suitable the science contents that the learners have learned. This science learning model can be a choicing to the science teachers in teaching science so the science is fun for the learners and leads to improve the learners’ learning outcomes

    PjBL untuk Pengembangan Keterampilan Mahasiswa: Sebuah kajian deskriptif tentang peran PjBL dalam melejitkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi mahasiswa

    Get PDF
    Proses belajar mengajar di perguruan tinggi hendaknya ditransformasi kepada orientasi yang dapat membekali mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan saat ini. Untuk menjawab tantangan tersebut dibutuhkan integrasi keterampilan abad XXI ke dalam pembelajaran yang mencakup Thingking skills (keterampilan berpikir), Action skills (keterampilan bertindak) dan Living in the world (keterampilan hidup). Keterampilan komunikasi dan keterampilan kolaborasi merupakan contoh keterampilan yang dibutuhkan oleh mahasiswa. Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) dapat dipilih dalam meningkatkan kedua keterampilan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana peran PjBL dalam melejitkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi mahasiswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan mengumpulkan data melalui studi literatur. Penerapan PjBL menunjukkan kelebihan dalam mengembangkan keterampilan komunikasi dan kolaborasi mahasiswa. Karena melalui aktivitas kompleks dari model tersebut, mahasiswa mampu saling bersepakat dan saling menghargai terhadap pendapat yang berbeda-beda untuk menemukan solusi dan mencapai tujuan utama dari pelaksanaan proye

    Deskripsi Keterampilan Komunikasi Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Negeri 29 Bulukumba

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) jenis gaya belajar peserta didik, (2) tingkat keterampilan komunikasi peserta didik, dan (3) keterampilan komunikasi ditinjau dari gaya belajar peserta didik. Variabel dalam penelitian ini yaitu gaya belajar dan keterampilan komunikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 29 Bulukumba. Pengambilan sampel yaitu dengan teknik simple random sampling sebanyak 25 peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket gaya belajar dan tes keterampilan komunikasi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 4 jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, auditorial, kinestetik dan visual kinestetik. Keterampilan komunikasi berada pada kategori sedang dengan skor rata rata 9,6. Keterampilan komunikasi ditinjau dari gaya belajar peserta didik yaitu visual kategori sedang, auditorial kategori rendah, kinestetik kategori rendah dan visual kinestetik kategori rendah.Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan metode survey yang bertujuan untuk: (1) jenis gaya belajar peserta didik, (2) tingkat keterampilan komunikasi peserta didik, dan (3) keterampilan komunikasi ditinjau dari gaya belajar peserta didik. Variabel dalam penelitian ini yaitu gaya belajar dan keterampilan komunikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMPN 29 Bulukumba. Pengambilan sampel yaitu dengan teknik simple random sampling yang merujuk pada pendapat Gay & Diehl (1992) menghasilkan sampel sebanyak 25 peserta didik. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan angket gaya belajar dan tes keterampilan komunikasi. Teknik analisis data yaitu deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif terdapat 4 jenis gaya belajar yaitu gaya belajar visual, auditorial, kinestetik dan visual kinestetik. Keterampilan komunikasi berada pada kategori sedang dengan skor rata rata 9,6. Keterampilan komunikasi ditinjau dari gaya belajar peserta didik yaitu visual kategori sedang, auditorial kategori rendah, kinestetik kategori rendah dan visual kinestetik kategori rendah

    Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Pemahaman Konsep Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 4 Pallangga Kab. Gowa

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan : (1) Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman konsep peserta didik setelah diajar melalui model pembelajaran berbasis masalah, (2) Untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat pemahaman konsep peserta didik setelah diajar melalui model pembelajaran langsung, (3) Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep peserta didik kelas VII SMP Negeri 4 Pallangga Kab.Gowa (Studi Pada Materi Pokok Suhu dan Kalor) tahun ajaran 2017/2018. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Quasi-eksperiment dengan menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian ini sebanyak dua kelas yaitu kelas VII.1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII.2 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara acak dengan asumsi bahwa seluruh kelas adalah homogen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan tes pemahaman konsep dalam bentuk objektif dan lembar observasi keterlaksanaan model. Data dianalisis secara statistik deskriptif dan statistik inferensial. Berdasarkan hasil analisis data untuk kelas eksperimen memperoleh skor rata-rata sebesar 34.43 kategori sangat tinggi dan kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata sebesar 32.23 kategori tinggi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa (1) Tingkat pemahaman konsep peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berada pada kategori sangat tinggi, (2) Tingkat pemahaman konsep peserta didik yang diajar menggunakan model pembelajaran langsung berada pada kategori tinggi, (3) Terdapat pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap pemahaman konsep peserta didik kelas VII SMP Negeri 4 Pallangga Kab.Gowa (Studi Pada Materi Suhu dan Kalor) tahun ajaran 2017/2018

    PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS (Think Pair Share) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 7 CENRANA MAROS (Studi Pada Materi Pokok Getaran dan Gelombang)

    Get PDF
    Abstract Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) tingkat hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Cenrana Maros yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) pada materi pokok getaran dan gelombang 2) tingkat hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Cenrana Maros yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada materi pokok getaran dan gelombang 3) rata-rata hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPA peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Cenrana Maros pada materi pokok getaran dan gelombang. Sampel dipilih dengan menggunakan teknik double random sampling. Pengambilan data penelitian dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar. Untuk mengetahui rata-rata hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari hasil analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial untuk kedua kelas. Berdasarkan hasil analisis deskriptif data untuk kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 85 termasuk dalam kategori sangat tinggi dan untuk kelas kontrol memperoleh nilai hasil belajar dengan rata-rata 78,5 kategori tinggi. Dan untuk analisis statistik inferensial kedua kelas menunjukkan data normalitas dan homogenitas sehingga uji hipotesis diterima dan dapat dinyatakan bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik yang dibelajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) lebih tinggi dari model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar peserta didik kelas VIII SMP Negeri 7 Cenrana Maros pada materi pokok getaran dan gelombang
    corecore